cara apresiasi anak

Cara Apresiasi Anak yang Tepat dan Berdampak Positif

GIDO TAEKWONDO – Pada umumnya, apresiasi pada anak memiliki banyak manfaat untuk perkembangan dirinya. Namun, apa bila salah dalam memberi apresiasi, anak akan cenderung memiliki kepribadian yang negatif

Cara orang tua memberi apresiasi pada anak, akan sangat memengaruhi cara mereka memandang dirinya sendiri dan dunia di sekitarnya. Untuk itu, orang tua perlu mengetahui cara apresiasi anak yang tepat bagi pertumbuhannya.

Lalu bagaimana cara mengapresasi anak dengan benar? Melansir dari stpetersprep.co.uk, inilah beberapa cara memberi apresiasi anak yang dapat berdampak positif:

memberi Pujian yang Spesifik

Pujilah anak dengan pujian deskriptif. Pujian deskriptif adalah pujian yang mengapresiasi secara jelas, apa yang telah dilakukan anak secara baik.

Sebagai contoh, ketika anak menggambar dengan detil, coba apresiasi bagaimana ia memilih warna yang cocok untuk gambarnya. Pujilah garis-garis yang sudah ia buat secara rapi.

Kemudian sampaikanlah bahwa itu menunjukkan dia telah meluangkan waktu untuk berpikir matang sebelum memutuskanya. Apresiasi ini lebih tulus dibandingkan pujian seperti “kerja bagus”, yang terdengar terlalu umum dan tidak begitu jelas.

Pujian deskriptif dapat membantu anak memahami apa yang diinginkan. Pujian ini dapat berfungsi sebagai penguatan positif untuk perilaku yang kita inginkan untuk anak-anak.

Contoh:

  • “Tadi kamu mencoba menjawab pertanyaan walaupun belum yakin. Itu menunjukkan keberanian dan keinginanmu untuk belajar. Teruskan, ya!”
  • “Aku perhatikan kamu selalu mendengarkan dulu sebelum memberi pendapat. Itu sikap yang sangat membantu tim menjaga diskusi tetap sehat dan produktif.”

memberi Kata-Kata Penyemangat

Berikan beberapa kata penyemangat yang tulus kepada anak-anak setiap hari. Hal-hal kecil seperti itu akan terakumulasi seiring waktu dan berdampak positif di masa depan mereka.

Contoh:

  • “Kamu bisa melakukannya, mama percaya sama kamu.”
  • “Tidak apa-apa kalau salah, yang penting kamu terus mencoba.”
  • “Kamu sudah berusaha keras, dan itu luar biasa!”

BACA JUGA: Kenapa Anak Butuh Apresiasi, Ini 5 Manfaat bagi Perkembangannya

mendukung dan mengapresiasi Usaha anak

Memuji anak atas usahanya sangatlah melapangkan hati mereka. Pujian ini juga dapat digunakan kapan saja, baik itu kejadian baik maupun buruk yang mereka alami.

Apabila anak mengalami kegagalan atau gugup dalam menghadapi ujian, pendekatan yang optimis adalah dengan berfokus pada seberapa keras mereka belajar untuk mempersiapkan diri.

Jika anak mendapat nilai baik, tampil percaya diri, atau berhasil mengatasi tantangan, soroti usaha dan proses yang mereka lakukan, bukan hanya hasil akhirnya. Ini akan menumbuhkan growth mindset dan mendorong mereka untuk terus berkembang, bukan takut gagal.

Contoh:

  • “Mama lihat kamu benar-benar berusaha memahami materi ini. Kerja kerasmu patut dihargai!”
  • “Kamu nggak menyerah walaupun tadi sempat bingung. Itu menunjukkan kamu punya semangat belajar yang kuat.”

Memuji Apa yang Dapat Mereka ubah

Memberikan pujian kepada anak-anak dan meningkatkan harga diri mereka memang baik. Namun, berfokuslah pada apa yang dapat mereka ubah, daripada hanya bakat dan keterampilan alami.

Pujilah anak untuk hal yang dapat mereka kendalikan, bukan karena mereka berbakat dengan kemampuan khusus. Menurut penelitian yang dilansir dari parentingscience.com, menunjukkan bahwa pujian seperti “Kamu sangat pintar!”, “Kamu sangat berbakat!” dapat menjadi bumerang.

Anak bisa merasa khawatir untuk mempertahankan standar yang terlalu tinggi. Ketika kita memuji anak-anak atas kemampuan mereka, anak-anak menjadi lebih berhati-hati. Sehingga, mereka cenderung menghindari tantangan.

Anak akan menganggap bahwa kecerdasan atau bakat adalah sesuatu yang dimiliki atau tidak dimiliki orang. Hal ini membuat anak merasa tidak berdaya ketika mereka melakukan kesalahan. Mereka akan berpikir, apa gunanya mencoba memperbaiki diri jika kesalahan adalah bukti kebodohan.

Daripada memuji anak atas bakatnya, sebaliknya pujilah mereka untuk hal-hal yang jelas dapat mereka ubah, seperti tingkat usaha mereka atau strategi yang mereka gunakan.

Contoh:

  • “Kamu mengerjakan soal ini dengan sangat teliti. Ketelitian seperti ini penting sekali!”
  • “Aku perhatikan minggu ini kamu belajar lebih teratur. Tidak heran kamu bisa ngerjain ujian dengan lebih tenang dan siap.”

Kesimpulan

Apresiasi anak yang tepat dapat membantu mereka tumbuh percaya diri dan mau terus belajar. Fokuslah pada usaha, proses, dan strategi, bukan sekadar hasil atau bakat.

Pujian yang spesifik dan penyemangat sehari-hari membangun karakter yang tangguh dan positif. Namun ingat, anak juga butuh dukungan dan kasih sayang bukan hanya saat berhasil, tapi juga saat gagal atau merasa lemah.

Kehangatan hubungan keluarga jauh lebih penting daripada pujian sesaat. Itulah yang akan membentuk fondasi kuat dalam hidup mereka.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *